Assalamu'alaikum sisturrr,
(((asik)))
Berasa masuk ke rumah kosong sumpah. Ini blog udah lama banget ga diurus, gak diisi postingan apa-apa. Wakakaka tapi sumpah kayaknya bentar lg gua bakalan lebih gabut dan jadi bisa ngeblog lagi, dan terutama berbagai postingan yang tertunda bahkan sekian tahun lamanya wkakaka...
Jadiii,
Kemarin hari minggu alhamdulillah gue, afi, sella berkesempatan untuk dateng ke salah satu kajiannya Prisma At-Tin (kayak organisasi remaja masjidnya gitu) yang khusus akhwat. Gue seneng banget nih tau kalo ternyata At-Tin ada Prisma prisma ini! Soalnya kadang kalo mau ikut kajian ke mesjid-mesjid jauh di tengah kota itu kayak yaAllah halangan rintangan menghadang banget :( (((alesan)))
Tapi ni mesjid like cuma 5km dari rumah! Lah girang benerrr :')
---
Tema kemarin itu tentang: Ada apa dengan Feminisme, Keadilan, dan Kesetaraan?
Wadidaw.
Tempting bener ye temanya
Spesial dekat Kartinian di Kartini (Kajian Kemuslimahan Terkini). wkwk
Hari dimulai dengan, dzuhuran sekalian di At-Tin sambil nunggu Afi Sella. Terus gue sama afi langsung ke ruang seminarnya kan, subhanallah ternyata peserta pertama wkwk. Terus dandan2 dulu (?) #astaghfirullah
---
Eh btw ini pada sabar2 aja ye panjang postingannya?
Gue kalo nulis blog suka rada bacot dulu di depan :(
#ngumpulinnyawa
---
Oke,
Jadi kajian hari itu diisi oleh Ustdz. Nur Hamidah. Kalian bisa googling, beliau lulusan Al-Azhar Kairo wooowww. Terus masih ngajar2 gitu sampe sekarang, jadi menurut gue bawaan kajian pas hari itu enak parah. Karena bawaan guru jadi sistematis dan keibuannya dapet. Wah mantul. Mantap betul.
Sebelum bahas feminisme, yang gue suka, beliau itu start from conceptual basic banget.
No.
Bukan tentang, definisi feminisme itu apa?
Tapi: wanita itu apa? Wanita apa perempuan?
Beuh..
Keder dah lo
---
Perempuan? Wanita?
Nih ya, slide pertama aja beliau langsung bahas kita sebagai manusia keturunan Adam dan Hawa. Manusia yang berasal hidup di surga, dan sedang tahap penyempurnaan menjadi makhluk yang lebih baik. Yang aslinya kita hidup di surga (dan ke sana lah "seharusnya" kita kembali tergantung amal dan perbuatan masing-masing), karena memakan buah khuldi, maka disinilah kita berada..
Di zaman Arab jahiliyah, itu tuh udah marak banget kalau wanita itu layaknya manusia tingkat 2 gitu loh. Yang ibaratnya tidak lebih dari sekedar pelayan, penggoda, dipoligamiin, sumber petaka, wanita tidak berhak atas dirinya dan hartanya dsb..
Terus beliau nanya:
"Nabi Adam tuh makan buah khuldi karena digoda syaiton? Atau, karena syaiton ga berhasil, terus lewat perantara Hawa lah baru berhasil?"
Terus most of us, peserta kajian menjawab "Karena hawaaa ustad"
Ebusyeeet.
Gitu kali yak reaksi doi pas denger
(eh btw ini kalau ceritanya ada dialog di kutip itu kira2 ngomongnya kayak gitu yaa, bukan omongan persis karena saya ga rekam dan gapunya transkrip nyaaah. Jadi insyaAllah seinget saya semoga tidak ditambahkan atau dikurangkan intisarinya)
"Wah ini kalian semua sudah kemakan berita Israel yang tak lain dan tak bukan, adalah untuk membuat salah paham dan berujung menyesatkan bahwa perempuan itu akan selamanya sumber petaka. Bahwa kita semua di dunia sekarang tuh gara-gara perempuan"
"..." wadidaw ya diem dong kita semua :(
"Coba itu dibuka surat Al-A'raf ayat 19-22"
Eh bener loh bok.. :(
Buka deh sekarang. Itu bener-bener dibilang bahwa syaiton menggoda "mereka" (berarti Adam dan Hawa). Berarti disini artinya, bukan karena Hawa.
Nah dari situ, berarti kita lah yang harus merubah mindset kita. Bahwa justru Allah tuh sayang sama makhluknya. Apalagi perempuan. Sampai-sampai Allah menurunkan surat An-Nisaa kan buat kita. Masya Allah..
---
Arab pada zaman itu bener-bener diceritakan dimana kalau seorang istri melahirkan anak perempuan, maka sang suami harus rela dan siap menguburnya. Karena dianggap perempuan itu membawa petaka, dsb. Sedih banget :( dianggap manusia tingkat 2...
Dan hidup perempuan pada zaman itu sengsara banget.
Poligami.
Tapi poligaminya unlimited. :)
Makanya ustad heran, kenapa kita mesti sedih? Di surat An-Nisaa justru Allah SWT membatasi, dari kesemua istri yang dimiliki cukup pilih 4. Yaaaaaa karena istri nya dari 30 kali yakkk malih :')
Bukan kayak dari 1, nambah 2, nambah 3 geto. Jadi yaa pas gue diceritain ini gue kayak "oooh gitu ya ternyata"
Terus ditambah lagi, jaman dulu kalo anak perempuan ayahnya meninggal dan tajir, si anak ini kan jadi anak yatim, terus dijadiin deh tu istri-istri ke sekian oleh para lelaki. Nah 1/2 warisan ke paman anak perempuan, 1/2 ke suami. Lah enak lu jadi auto-horang kayah?????
Allah SWT Maha Baik, maka Dia turunkan ayat dimana itu harta mesti dibalikin. Naaah pada keliyengan kan tu suami-suami harus balikin harta mereka :')
Udah gitu ditambah kewajiban suami memberikan mahar ke istri yang ingin mereka nikahi. Makanya deh, itu kenapa jadi ada treshold si 4 istri tersebut. Karena ya, dari pihak laki-laki juga harus mampu secara nafkah dan juga adil lahir-batin..
Boys, please noted. :)
---
Arab Jaman Jahiliyah
Arab pada zaman itu bener-bener diceritakan dimana kalau seorang istri melahirkan anak perempuan, maka sang suami harus rela dan siap menguburnya. Karena dianggap perempuan itu membawa petaka, dsb. Sedih banget :( dianggap manusia tingkat 2...
Dan hidup perempuan pada zaman itu sengsara banget.
Poligami.
Tapi poligaminya unlimited. :)
Makanya ustad heran, kenapa kita mesti sedih? Di surat An-Nisaa justru Allah SWT membatasi, dari kesemua istri yang dimiliki cukup pilih 4. Yaaaaaa karena istri nya dari 30 kali yakkk malih :')
Bukan kayak dari 1, nambah 2, nambah 3 geto. Jadi yaa pas gue diceritain ini gue kayak "oooh gitu ya ternyata"
Terus ditambah lagi, jaman dulu kalo anak perempuan ayahnya meninggal dan tajir, si anak ini kan jadi anak yatim, terus dijadiin deh tu istri-istri ke sekian oleh para lelaki. Nah 1/2 warisan ke paman anak perempuan, 1/2 ke suami. Lah enak lu jadi auto-horang kayah?????
Allah SWT Maha Baik, maka Dia turunkan ayat dimana itu harta mesti dibalikin. Naaah pada keliyengan kan tu suami-suami harus balikin harta mereka :')
Udah gitu ditambah kewajiban suami memberikan mahar ke istri yang ingin mereka nikahi. Makanya deh, itu kenapa jadi ada treshold si 4 istri tersebut. Karena ya, dari pihak laki-laki juga harus mampu secara nafkah dan juga adil lahir-batin..
Boys, please noted. :)
---
Peran Kita Al-Untsa, Al-Mar'ah, dan An-Nisaa
Seperti yang udah gue sebut tadi, kalau di arab jahiliyah itu banyak banget lah era-eru yang disangkutpautkan dengan wanita. Sedih yah..
Oleh karena itu Allah kasih kita hiburan nih, yakni turunnya surat An-Nisaa. Ketahuilah bahwa surat ini diturunkan untuk menyelamatkan perempuan dan karena Allah memang sayang sama kita :') (emang deh ya Allah Maha Mengerti Wanita) #mantap
Terus ustad ngomong lagi,
"Lah tapi perempuan jaman sekarang dikasih surat An-Nisa malah nangis.. bukannya seneng. Nangisnya ternyata gara-gara isinya ada tentang poligami lah, tentang warisan perempuan yang cuma 1/2 dari laki-laki lah, dll dll"
Iya ya?
Gue juga kadang kalo mikirin poligami bawaannya mindset gue udah aneh-aneh "HADEH, mending gue cari surga dari jalan lain :(" (((tapi sampe sekarang w masih ber-mindset gitu huhu gimana yak)))
Astaghfirullah..
Tapi ternyata ada latar belakang dari semua itu
Terus ustadzah mulai sedikit bridging ke arah feminisme.
Beliau cerita, katanya dulu pas mau ngajar di suatu tempat (?) temanya tentang Fiqih Wanita. Terus ada yang angkat tangan, "maaf ustad, hari ini kita belajar apa ya temanya?"
"Tulisannya sih Fiqh Wanita.."
"Wah kalau begitu berarti diskriminasi nih"
Lah lah lah? Gimana gitu kan ya belom juga ngomong udah digituin wkwk..
Kemudian beliau menjelaskan, bahwasanya Allah menyebut kita (perempuan) dalam Al-Qur'an itu ada 3 sebutan, yakni:
1. Al-Untsa
2. Al-Mar'ah
3. An-Nisaa
Ibaratnya kalo di kita mah kayak ada penyebutan, perempuan, wanita, cewek, nyonya, dll gitu kali yak.
Kembali lagi, surat An-Nisaa seutuhnya diturunkan untuk menyelamatkan wanita dan bukti kasih sayang Allah SWT kepada kita sisters
Al-Untsa
Contoh ayat yang mengandung penyebutan Al-Untsa ialah QS 4: 11, 49: 13, 42: 49-50, 2: 222-223.
Coba buka deh. Disitu disebut terjemahannya apa? Perempuan ya?
Nah jadi Al-Untsa ini ditujukan atas:
Beliau cerita, katanya dulu pas mau ngajar di suatu tempat (?) temanya tentang Fiqih Wanita. Terus ada yang angkat tangan, "maaf ustad, hari ini kita belajar apa ya temanya?"
"Tulisannya sih Fiqh Wanita.."
"Wah kalau begitu berarti diskriminasi nih"
Lah lah lah? Gimana gitu kan ya belom juga ngomong udah digituin wkwk..
Kemudian beliau menjelaskan, bahwasanya Allah menyebut kita (perempuan) dalam Al-Qur'an itu ada 3 sebutan, yakni:
1. Al-Untsa
2. Al-Mar'ah
3. An-Nisaa
Ibaratnya kalo di kita mah kayak ada penyebutan, perempuan, wanita, cewek, nyonya, dll gitu kali yak.
Kembali lagi, surat An-Nisaa seutuhnya diturunkan untuk menyelamatkan wanita dan bukti kasih sayang Allah SWT kepada kita sisters
Al-Untsa
Contoh ayat yang mengandung penyebutan Al-Untsa ialah QS 4: 11, 49: 13, 42: 49-50, 2: 222-223.
Coba buka deh. Disitu disebut terjemahannya apa? Perempuan ya?
Nah jadi Al-Untsa ini ditujukan atas:
- Menunjukkan sex dan reproduksi manusia
- Identitas gender sebagai ibu generasi
- Wanita dari jenis kelamin beserta perangkat reproduksinya
- Pria dan jenis kelamin & perangkat reproduksi
Intinya adalaaaaaaaaah... :)
NGANU
Seseorang dikatakan Al-Untsa jikalau tidak memiliki dzakar. Jadi, dengan diberikannya kelamin oleh Allah SWT, maka dibebankanlah atasnya Al-Untsa dengan segala pertanggung jawabannya terhadap sex dan urusan reproduksinya.
Nah, yang sedang dihebohkan di dunia luar itu kan Kesetaraan Gender yah?
Jadi memang ternyata sex itu adalah sesuatu yg kita miliki (yang dikasih dari sononye), gender mencakup orientasi :)
But the point is, Al-Untsa diserukan bagi mereka dengan jenis kelamin perempuan dan seperangkat alat reproduksinya. Dan penyebutan dalam setiap ayat ini berlaku bagi kita semua yang berjenis kelamin perempuan (Al-Untsa).
Al-Mar'ah
Contoh ayat yang mengandung Al-Mar'ah ialah QS. 4: 128, 66: 10-11. Kalau disitu disebutnya apa coba? "Dan jika seorang perempuan khawatir suaminya akan..."
Perempuan (Al-Untsa yang memiliki suami) disini berarti artinya istri yah, kan punya suami? Al-Mar'ah menunjukkan status istri bagi suaminya, peran domestik dalam rumah (istri & ibu), wajib bertanggungjawab di akhirat sebagai pemimpin dalam rumah suaminya.
Dan sejatinya tanggung jawab besar seorang istri/ibu mencakup 3:
- Sumur: kesucian & kebersihan
- Kasur: simbol pelayanan teman seranjang (suami) & hasil ranjang (anak)
- Dapur: manajemen dapur & harta
Nah pas bagian sini emang enaknya pake contoh2 gitu kan. Soalnya kayak praktikal banget gitu beb. Akhirnya ustad ngejelasin beberapa contoh
Sumur
Itu contoh ceritanya ada orang mau masuk surga, tapi pas dicek sholatnya bolong boloong.. huhuhu :'( padahal dia kayak udah sholat mulu gitu. Ternyata tuh kayak misalkan anak lo, lo ajarin cebok ga bersih. Yauda kesian deh, seumur hidup ntar dia sholat kagak sah :( (((langsung inget emak gue banget sih, soalnya dia anti-anak jorok))) insyaAllah
Terus yang kayak rumah harus bersih, dll. Wah, kalo masalah ini mah emang harus banget gak sih setiap umat? Tapi, kuncinya ada di istri dan ibu. Karena dia yang menanamkan ini dari kecil
Kasur
Yaudahlah ya gitu dah
Dapur
Ini mencakup juga gimana kita mengelola harta dan membelanjakannya sehingga jadi urusan dapur (makanan) juga. Jadi ustad ngasih contoh, ada nih ceritanya sekeluarga, bapak emak anak mau masuk surga, tapi kena metal detector (?) #yoi
Nah pas dicek, suaminya halal kok nyari duitnya :(
Eh ternyata salahnya ada di istri, karena tiap belanja sayur ama cabe nawaaaaaar mulu. Ampe sedih dah itu yang jual. Nah itu tu buat ibu2 atau kita2 yg suka nawar, yang suka ngambil secara paksa. Terus ujung2nya kita nikmati. Astaghfirullahaladziim... ngeriii :'
Jadi gitu yaah. Gue seneng karena contoh2 sedetail itu di"ingatkan" kembali sama ustad, jadi berasa banget relevansi sama temanya. Bahwa kita, sebagai perempuan (istri) nantinya akan se-bertanggung jawab itu terhadap 3 tugas utama tadi.
Kalau yang career mom gitu gimana dan dimana peran sbg istrinya?
Se-sedikit apapun waktu yang kita punya saat sedang menjalankan "peran" sebagai istri dan ibu, itulah yang akan diminta pertanggung jawabannya di akhirat nanti.
Misal, lo kerja berangkat jam 8, pulang jam 17. Yaudah kayak dari jam 17 sampe 8 paginya lagi, itu tanggung jawab lo. Kalo cuma punya 3 jam di rumah? Ya 3 jam itu, lo tetep bertanggung jawab jadi istri&ibu. Kalo anak lo minta sesuatu di kala itu, ya ibaratnya kita mesti jabanin sebaik mungkin gitu dah. Jadi bener2 gak ada alesan kalo career mom itu gaboleh berenti peduli sama anaknya.
BEUH. (((inget baik-baik)))
An-Nisaa
Nah yang terakhir ini adalah An-Nisaa. Kita sebagai perempuan/wanita/whatever you called seutuhnya :)
An-Nisaa, kalau gue sih ya, ngartiinnya simply kita as a whole. Integrated. Kita sebagai yang berjenis kelamin perempuan, yang (insyaAllah akan) menjadi seorang istri & ibu, dan kita sebagai individu yang hidup habluminallah dan habluminannaas. Jadi nambah deh tugasnya:
- Sumur
- Kasur
- Dapur
- Hamba Allah
- Anggota Masyarakat
That's why ini suratnya disebut An-Nisaa karena ya memang mencakup multi-role ini :)
Karena Allah ingin kita menjadi wanita yang bertanggung jawab terhadap keluarga, diri sendiri, serta lingkungan sosial kita.
---
Feminisme dan Fenomena Jaman Now
Naah, abis itu baru deh masuk ke bagaimana fenomena jaman sekarang (yang sebenarnya bahkan terbentuk dari jaman PD1).
Feminisme itu menuntut hak kesetaraan kah?
Kesetaraan yang mana yang dituntut?
Kamu kalo mau nuntut sesuatu harus jelas, karena nge-sue itu kan mesti jelas dulu kondisi "se-yogya"nya apa. Bolehlah dituntut kalo itu menyimpang dari kondisi se-yogyanya.
Kesetaraan mencari nafkah kah yang kamu tuntut? Nafkah atau kariiiir? ...well :)
Kesetaraan gender kah? Hmm, gender itu maksudnya orientasi sex maksudmu?
Kesetaraan mencari nafkah kah yang kamu tuntut? Nafkah atau kariiiir? ...well :)
Kesetaraan gender kah? Hmm, gender itu maksudnya orientasi sex maksudmu?
Nah, ini kan sama Allah SWT udah jelas gitu loh di surat An-Nisaa dan seluruh ayat di Al-Quran tentang: "bagaimana seyogyanya berkehidupan di bumi". Yang salah aturannya atau kamunya?
Jujur gue belom nangkep2 banget bagian iniii. Kalau ada yang mau diskusi boleh juga si. Kemaren kayak ada slide2 tentang sejarah dari PD1 sampe PBB dan sekarang gitu, cuma karena gak dig-deep jadi gue belum mendalami yaaaw
Gue lampirin aja yah foto2nyaaa? Soalnya gue belum ahli-ahli banget, jadi takut salah ngomong
Intinya, yuk sama-sama kembali menjadi wanita multi peran
Yuk sama-sama mengingatkan dan menyelamatkan :)
Yuk sama-sama mengingatkan dan menyelamatkan :)
Terserah mau sudut pandang kalian memandang dunia ini kayak gimana, yang penting 1, menurut gue sih hukum: "jalanin kewajiban dulu, baru nuntut hak" itu benar adanya.. :)
Hihi..
Tapi poin yang gue tangkap adalah, as long as kita tidak memenuhi dan "tidak chasing" menjadi An-Nisaa seutuhnya, maka buat apa? Toh hidup ini fana gitu loh.
Dulu gue bandel guys :( sekarang juga belum baik.. dan ga akan pernah sempurna. Tapi gue selalu inget kalo Allah udah dikasih hints nya banyak banget dalam Al-Quran (buat perempuan, terutama An-Nisaa). Supaya kita bisa pulang ke rumah kita sebenarnya.
Pulang ke rumah itu jauh guys...
Makanya jangan sendirian. Gue pun ngerasa alhamdulillah masih punya banyak temannn terutama mereka berdua ni, orang tua, dan keluarga yang mau diajak beginian (sesuai motto nama grup kita wakaka). Gapapa sama-sama belajar pelan-pelan ya :')
Yang penting "pulang"nya jangan sendirian yah...



